A. Latar Belakang
Salah satu bentuk tanggung jawab dan kepedulian Yayasan Affan terhadap kebutuhan masyarakat adalah memenuhi akan pendidikan yang bermutu dan beragam. Selama ini Yayasan Affan bergerak dalam lapangan pendidikan mulai dari Raudhatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA), dan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah, kesemua institusi pendidikan yang telah dikelola tersebut bersifat umum bercorak agamis.
SMK Kelas Jauh Kota Manna merupakan embrio dari SMK Al-Quraniyah merupakan instititusi yang didirikan pada tahun 2003 oleh Yayasan Affan bekerja sama dengan Departemen Pendidikan Nasional berkeinginan untuk menampung kebutuhan masyarakat terhadap sekolah kejuruan. Berawal dari pemikiran tersebut yang melatarbekangi keinginan mendirikan SMK di lingkungan Yayasan Affan.
Adapun hal-hal yang melatarbelakangi keinginanan untuk mendirikan SMK Al-Quraniyah, sebagai berikut:
1. Kebutuhan Masyarakat
Realitas yang ada di masyarakat, khususnya di Kab. Bengkulu Selatan taraf kehidupan ekonomi masyarakat yang belum begitu tinggi, keinginan terhadap pendidikan SLTA (SMA dan MA) yang dipersipkan ke perguruan tinggi relatif masih rendah, karena alasan biaya yang tidak mencukupi. Salah satu alternatif agar yang dipilih oleh masyarakat, yang tidak amelanjutkan ke Perguruan Tinggi adalah sekolah yang dipersipkan langsung terhadap dunia kerja dan dunia usaha, yaitu SMK.
Animo masyarakat terhadap memasuki sekolah kejuruan terbukti cukup tinggi. Hal ini terbukti tidak tertampungnya peminat di sekolah yang sejenis di Kab. Bengkulu Selatan sekitar 40%. Yayasan Affan Manna melihat bahwa peluang ini tidak boleh disia-siakan karena masyarakat memang membutuhkan sekali akan sekolah kejuruan. Agar kebutuhan masyarakat terhadap sekolah kejuruan terpenuhi Yayasan Affan merencanakan mendirikan SMK Al-Quraniyah.
2. Tuntutan Pembangunan
Kab. Bengkulu Selatan merupakan salah satu daerah yang sedang membangun baik sarana fisik maupun non-fisik, krena itu kebutuhan terhadap tenaga kerja pembangunan pun juga cukup tinggi. Permasalahan akan timbul tingginya tingkat pembangunan yang tidak seimbang dengan tingkat pemenuhan tenaga pemba-ngunan yang profesional baik secara kualitas maupun kuantitas. Faktor tenaga kerja yang tidak mencukupi kebutuhan merupakan salah satu yang akan menghambat lajunya pembangunan Kab. Bengkulu Selatan.
Salah satu peluang yang harus dibangun adalah bagaimana masyarakat Bengkulu Selatan melek Teknologi Informasi. Hal ini terbukti sedikitnya masyarakat yang mengakses Internet, sedikitnya Warnet, langkanya Jaringan Informasi antar Lembaga. Lambatnya penguasaan Teknologi Informasi merupa-kan salah satu kendala yang menghambat pembangunan, karena untuk menda-patkan informasi bukan harus menunggu tetapi harus berburu. Atas dasar kondisi inilah Yayasan Affan berusaha mendirikan SMK Al-Quraniyah Jurusan Teknologi Informasi.
3. Persaingan Global
Tenaga-tenaga yang terampil yang mengusai teknologi informasi di Kab. Bengkulu Selatan masih sangan minim, untuk itu perlu adanya pendidikan yang dapat memenuhi kebutuhan akan tenaga yang terampil dan profesional. Menjelang era perdagangan bebas, era globalisasi, disadari bahwa siapa yang terdepan dalam pengusaan informasi, akan mengusai dunia. Oleh karena itu, perlu adanya tenaga-tenaga teknologi informasi yang cukup untuk bisa terdepan dalam persaingan dunia.